Jumat, 04 Juni 2010

ngisep punya papa

Suatu ketika,aku sedang tidur dikamarku. Hari itu sudah malam dan papa belum juga pulang dari kantornya. Karena mengantuk,lebih baik aku tidur saja. Dan ketika aku sedang tertidur,tiba tiba saja aku merasa kalau ada seseorang yang menyentuh tubuhku.
“papa?” tanyaku sedikit terkejut melihat papa yang ada didepanku sambil menatapku dengan tatapan aneh.
“papa sudah pulang?” tanyaku sekali lagi sambil bangun dari tidurku.
“ya…papa baru saja pulang. oh ya…papa mau tanya sama kamu…”
“tanya apa pa?”
“kamu gay?”
Aku tersentak dan terdiam mendengar pertanyaan papa. sungguh aneh dan mengejutkan buatku mendengar pertanyaan papa.
Dari mana papa tahu semua itu?
“sudahlah ricko. Jangan berbohong lagi. Papa tahu semuanya.”
“papa tahu dari mana?”
“itu…” jawab papa sambil menunjuk kearah rak meja belajarku.
Aku terdiam. Karena disana banyak sekali koleksi dvd gay yang aku simpan. Aku menatap papa. papa juga menatapku. Tapi tatapan papa aneh.
Papa membelaiku dengan hangat. tangannya yang berbulu itu berjalan pelan pelan dari kakiku,paha sampai ke kontolku. Astaga. Aku terkejut sekali melihat sikap papa.
“papa juga suka laki laki?” tanyaku penasaran kepada papa.
“tidak. hanya saja,papa sedang ingin melakukan hal yang sudah lama tidak papa lakukan. Dari pada papa pergi ke tempat aneh,nanti papa kena sakit hiv! Atau ketahuan orang lain,lebih baik papa main sama kamu aja. Lebih aman…” kata papa sambil meremas kontolku.
“tidak pa…ricko ngak bisa…” kataku sambil melepaskan tangannya.
“kenapa?” tanya papa penasaran kepadaku.
Sejujurnya,aku sangat ingin melakukan hal ini. hanya saja,aku malu mengungkapkannya kepada papa.
“sudahlah ricko. Demi papa…” pinta papa sambil memelukku.
“ngak pa. ricko ngak bisa melakukan hal ini bersama papa…” kataku melepaskan pelukan papa.
Papa terdiam melihatku. Aku juga terdiam.
Tidak beberapa lama kemudian,papa membuka kancing baju dinasnya. Dan itu membuat aku tidak tahan.
Bulu bulu ditubuhnya membuat aku horny. Bulu dadanya,bulu ketiaknya.
“kamu tidak terangsang melihat papa?”
Aku hanya bisa diam mendengar pertanyaan itu.
“ayolah…” pinta papa sekali lagi kepadaku.
“baiklah…” kataku sambil mendekat kearah papa.
Aku baru kali ini melakukan hal ini. namun aku sudah terlihat sangat mahir. Karena aku sudah banyak belajar dari film film gay koleksiku.
Dengan penuh nafsu,ku hisap puting papa yang sudah berdiri. Bulu bulu dadanya membuatku merasa geli. Dari dada,aku mulai merambat ke ketiak papa. aroma lelaki ditubuhnya membuat aku semakin horny dibuatnya. Papa sungguh mantap! Dia hanya bisa diam kubuat seperti itu. matanya terpejam menikmati sensasi ini.
“boleh kubuka celananya pa?” tanyaku kepada papa.
“silahkan…” jawab papa dengan nafas terengah engah.
Tanpa pikir panjang lagi,aku membuka celana dinas papa yang ketat itu. sebuah benda yang menonjol didalam celana dalamnya membuat aku merasa tidak sabar untuk memasukkannya kedalam mulutku. Kucium aroma kontol papa yang baru pertama kali bisa kuhirup itu. baunya aneh. Tapi aku suka.
Setelah itu,aku segera membuka celana dalam papa. kontol papa sudah setengah bangun. Ukurannya tidak terlalu besar. namun aku tidak memperdulikan masalah itu. mengapa? Karena yang terpenting aku bisa merasakan tubuhnya.
Tanpa pikir panjang lagi,kuhisap kontol papa yang akhirnya bangun dengan sempurna. Ohhh…rasanya yang tawar dan keras itu membuat aku merasa begitu senang dapat memasukan benda itu dimulutku.
“aaahhh…aaahhhh…” papa hanya bisa mengeluarkan kata kata itu. pertanda kalau dia begitu menikmati isapanku.
Tangan papa menjalar ditubuhku. Dia masukkan tangannya kedalam bajuku dan mulai meremas remas dadaku. Mungkin seperti inilah yang dulu sering papa lakukan bila dia sedang main dengan mama.
Tanganku juga tidak mau kalah dengan tangan papa. tangan kiriku ku gunakan untuk mengocok kontol papa,dan tangan kananku kugunakan untuk memainkan puting papa.
“terus ricko…terus!!! Papa hampir keluar! Teruskan saja…” pinta papa kepadaku sambil terus meremas remas dadaku.
aku semakin mempercepat kocokanku. Aku juga menghisap kontol papa dengan penuh semangat.
“AARRGGGHHH!!!!! AAARRRGGGHHH!!!!” teriakan papa ini membuatku terkejut.
Seketika itu juga,aku merasakan cairan hangat mengenai lidahku. Dan aku akhirnya tahu kalau papa sudah mengeluarkan spermanya.
“kita lanjutkan nanti saja ricko…” kata papa sambil tersenyum kepadaku.
Keringatnya bercucuran ditubuhnya.
“kenapa? Lebih baik sekarang saja pa…”
“tapi papa sudah tidak kuat. Papa sudah lemas!”
“ya…” kataku kecewa dengan ucapan papa.
“nanti lagi ya sayang…” kata papa sambil mencium keningku.

7 komentar:

  1. wow, boleh aq main dengan papa mu

    BalasHapus
  2. Ini cerita beneran??? Oh my god!!!! Sangat nakal skali kamu ricko !!! Q jadi ngiri dech,,

    BalasHapus
  3. Aku 43 tahun suka sama Pria dewasa / Tua 50 tahun keatas(Bapak-Bapak / Om-Om). kontak : 082111441692
    Catatn : tidak untuk yang dibawah 50 tahun

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Astaga.... sadar donk kan msh bnyk cewe lho

    BalasHapus
  6. Pengen punya papa kaya papa ricko hmmmm

    BalasHapus